MANUSIA DAN HARAPAN
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
OLEH
KELAS 1KA04
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ESA yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah
ini dengan tepat pada waktunya yang berjudul “Manusia Dan hARAPAN” Makalah ini
berisikan tentang informasi Pengertian “Manusia Dan Cinta
Kasih“.
Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan senantiasa melancarkan segala usaha kita. Amin.
Jakarta, Juni 2019
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.2 Rumusan Masalah
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Harapan
2.2 Sebab Manusia
Mempunyai Harapan
2.3 Pengertian Doa
2.4 Kepercayaan
2.5 Kepercayaan dan Usaha untuk Meningkatkannya
2.4 Kepercayaan
2.5 Kepercayaan dan Usaha untuk Meningkatkannya
Bab III PENUTUP
Kesimpulan Dan Saran
Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Harapan atau asa adalah bentuk
dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu
kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya
harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang,
dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun adakalanya harapan
tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba
menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha. Setiap manusia
mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam
hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa
pesan-pesan kepada ahli warisnya.Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti
keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.
Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung
semata pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi hal itu
tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap – kita harus bertindak.Sangat
menyedihkan, bahwa banyak hal digantung berlebihan pada harapan – demi
perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum menghasilkan apa-apa. Bekerja dan
bertindak – disertai dengan harapan di dalam hati – adalah hal yang membawa
hasil. Kombinasi yang sempurna. Harapan tidak akan mengecewakan – selama hal
itu disertai dengan tindakan dan komitmen.
Harapan tidak bisa mengganti tindakan. Kerjakan apa yang harus
dikerjakan – ada atau tidak ada harapan. Harapkan yang terbaik dan kerjakan apa
saja yang memungkinkan harapan itu terwujud
1.2.
Rumusan
Masalah
·
Pengertian Harapan
·
Menjelaskan pengertian
harapan
·
Menyebutkan persamaan
harapan dan cita-cita
·
Menuliskan
contoh-contoh harapan
·
Apa sebab manusia
mempunyai harapan
·
Menyebutkan penyebab
manusia mempunyai harapan
·
Pengertin Doa
·
Menjelaskan pengertian
doa
·
Menyebutkan
macam-macam doa
·
Menuliskan
contoh-contoh doa
·
Kepercayaan
·
Menjelaskan pengertian
kepercayaan
·
Menyebutkan 3 teori
kebenaran
·
Kepercayaan dan usaha
untuk meningkatkannya
·
Membedakan 4
kepercayaan
·
Menyebutkan usaha
manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
harapan
·
Pengertian harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya
sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan seseorang.
Setiap Manusia Mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan,
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada ahli warisnya.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang
yang mempunyai harapan, Misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang
akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi
ujian dengan santai. Bagaimana rafiq memperoleh nial A. Luluspun mungkin tidak.
Harapan pun harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada
diri sendiri, maupun kepercayaan kepada tuhan yang maha esa, agar harapan
terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh sungguh
·
Persamaan harapan dan
cita-cita
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada
diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan
terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan
cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan
cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya
menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita
maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
·
Contoh harapan
Saya seorang mahasiswa yang sedang menuntut ilmu dan sedang
mengejar mimpi untuk membahagiakan semua orang yang saya sayangi, semoga Allah
mempermudah usaha hambanya ini, aaamiiiinnn ya Allah.
2.2.
Apa
sebab manusia mempunyai harapan
Menyebutkan sebab
manusia mempunyai harapan
Menurut Kodratnya manusia itu adalah makhluk Soial. Setiap lahir
ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu
keluarga atau anggota masyarakatlainnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup
bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan Kodrat, dan dorongan kebutuhan
hidup
·
Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan ilmiah yang sudah
terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh tuhan, Misalnya
menangis, bergembira, berfikir, berjalan, berkata, dan lain lain. Dorongan
Kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, ,bergermbira, dan sebagainya. Dan dengan kodrat inilah manusia
memiliki harapan.
·
Dorongan Kebutuhan
Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacm macam
kebutuhan hidup, kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat di bedakan atas
: kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Menurut Abraham Maslow
sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
·
Kelangsungan hidup
(survival)
·
Keamanan (safely)
·
Hak dan kewajiban
mencintai dan dicintai (be loving and love)
·
Diakui lingkungan
(status)
·
Pewujudan cita-cita
(self actualization)
·
Kelangsungan hidup
(survival)
Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang,
pangan, dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat
sejak bayi lahir. Setiap bayi begitu lahir di bumi menangis, ia telah
mengharapkan diberi makan/minum. Kebutuhan makan dan minum ini terus berkembang
sesuai dengan perkembangan hidup manusia.
·
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir, ia
telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir dengan suara tangis, itu pertanda
minta perlindungan, setelah agak besar, setiap anak menangis dia akan diam
setelah di peluk ibunya setelah bertambah besar ia dilindungi. Rasa aman tidak
harus diwujudkan dengan perlindungan yang Nampak secaara moral pun orang lain
dapat memberi rasa aman.
·
Hak dan Kewajiban
mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban Dengan pertumbuhan
manusia maka akan tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu
tidak jarang anak anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibunya “Ibu ini kok
menganggap reny masih kecil saja, semua di atur!” itu suatu pertanda bahwa anak
itu telah tambah kesadaran akan hak dan kewajibannya
·
Status
Setiap manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa
manusia hidup, dalam lagu “untuk apa” ada lirik yang berbuny “aku ini anak
siapa, mengapa aku ini dilahirkan”. Dari bagian lirik itu kita dapat mengambil
kesimpulan. Bahwa setiap manusia yang lahir di bumi imi tentu akan bertanya
tentang statusnya, status keberadaannya, status keluarga, status dalam
masyarakat, dan status dalam Negara.
·
Perwujudan Cita Cita
Selanjutnya manusia berharap di akui keberadaanya sesuai dengan
keahliannya atau kepangkatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia
mengembangkan bakat atau kepandaiaannya agar ia diterima atau diakui
kehebatannya.
2.3.
Pengertian
doa
·
Pengertian doa
Doa merupakan sebuah ibadah, bahkan juga inti
dari ibadah tersebut sebagai contoh ibadah haji.
Pada hakekatnya ibadah ialah ungkapan dari lahirnya kesadaran nurani atau
perasaan hajat meminta pertolongan atau bantuan Allah SWT.
Namun bukan hanya
seseorang yang sedang tertimpa sebuah musibah namun juga untuk seluruh umat
Islam yang masih hidup (diberirahmat dan kehidupan), dalam keadaan yang masih
sehat dan tidak kurang suatu apa pun, sebagai manusia kiranya kita harus berdoa
untuk meminta atau bersyukur berkat rahmat yang maha kuasa. Agar kita diberi
keuatan iman dan takwa agar tetap bisa melakukan segala perintah-Nya.
Selain itu, jika kita menyadari bahwa situasi yang kita hadapi
sehari-hari berputar seperti roda gerobak. Mungkin hari ini kita bisa beribadah
dengan baik dan tulus, tapi siapa yang tahu hari berikutnya kami memiliki
kemalasan suatu? Mungkin hari ini kita sangat senang, tapi siapa yang tahu
besok nasib kita atau lusa menjadi sebaliknya? Oleh karena itu, dalam kondisi
yang baik seperti yang kita masih perlu berdoa. Muhammad Rosulullah saw.
bersabda, “Tiada sesuatu yang paling mulia dalam -pandangan Allah, selain dari
berdoa kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang.” (HR. Al-Hakim).
·
Macam-macam Doa
Di dalam Islam,
pelaksnaan doa Qunut secara garis besar terbagi menjadi dua macam:
·
Qunut Shalat
Subuhadalah doa yang dibaca pada waktu I’tidal (berdiri setelah rukuk) setiap
akhir roka’at sholat subuh, Qunut jenis ini dinilai oleh Ab’adl Sunnah yang
mencakup bagian dari doa sehingga ketika meninggalkan maka dianjurkan
menggantinya dengan sujud sahwi.
·
Qunut Shalat
Witir merupakan doa yang dibaca pada waktu I’tidal (berdiri setelah rukuk)
setiap akhir roka’at sholat Witir di babak kedua Ramadhan, dari malam ke-16
Ramadhan sampai akhir Ramadan, Qunut jenis Sunnah Ab ‘adl dinilai oleh ulama
syafi’iyah.
·
Qunut Nazilahmerupakan
doa Qunut dilakukan ketika bencana besar seperti bencana yang melanda wilayah
suatu, kelaparan, musuh menyerang dan sebagainya. Qunut juga membaca dalam
waktu terakhir setiap doa fardlu tapi tidak disarankan / sujud disunnahkan lupa
ketika meninggalkan karena tidak termasuk sunnah Ab’adl.
·
Contoh Doa
·
Doa sebelum makan.
·
Doa sebelum tidur.
·
Doa sholat.
·
Doa sebelum mandi.
·
Doa sesudah makan.
·
Doa untuk orang tua.
2.4.
Kepercayaan
·
Pengertian tentang
kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya. Artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar ia
tidak percaya pada diri sendiri saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau
berita itu kurang dapat dipercaya. Bagaimana juga kita harus percaya kepada
pemerintah kita harus percaya akan nasehat-nasehat kyai itu, karena
nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran Al-Quran.
Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita dengan dalam
ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu
adalah kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang.
bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan
diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain
itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan
lagi masalahnya. melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau
tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaann yaitu disebut
kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai
pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap
diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak
langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi
besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak
berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak bcr agama
menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan
menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan
masing-masing.
·
Menyebutkan 3 teori
kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang
mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan
fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.
Dalam tingkah laku,ucapan,perbuatan manusia selalu berhati-hati
agar mereka tidak mcnyimpang dan kebenaran.Manusia sadar, bahwa ketidakbenaran
dalam bertindak , berucap maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan
namanya, seperti peribahasa yang mengatakan, “sekali lancung ke ujian, selama
hidup orang tak percaya”, karena itu, wajadah kalau ketidakbenaran dapat
berakibat kegelisahan, ketidakpastian, dan kedukaan.
Dalam agama Budha ada ajaran yang
dinamakan “jalan utama delapan ruang”. Yang
isinya, agar setiap pemeluknya memiliki pandangan yang benar,
perbuatan yang benar, mata percaharian yang
benar, permatian yang benar, dan konsentrasi
yang benar.
Tujuan ajaran itu agar pemeluknya tidak
mengalami duka, kegelisahan,dan ketidakpastian.
Ajaran kebenaran itu juga kita temui
dalam agama-agama lain.Jelaslah bagi kita, bahwa kebenaran atau benar
merupakan kunci kebahagiaan manusia. Itulah
sebabnya manusia selalu berusaha mencari mempertahankan,
mernperjuangkan kebenaran. Dr.Yuyun Suriasumantri dalam
bukunya “filsafat IImu, sebuah pengantar Populer ada
tiga teori kebenaran sebagai berikut :
·
Teori
koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pemyataan
dianggap benar bila pemyataan itu bersifat koherensi atau konsisten
dengan pemyataan-pemyataan sebelumnya yang
dianggap benar.
Contoh :
setiap manusia akan mati. Paul Manusia.
Paul akan mati
·
Teori
korespondensi
Suatu
teori yang menjalankan bahwa suatu pemyataan
benar bila materi pengetahuan yang dikandung
pemyataan itu berkorenponden(berhubungan) dengan obyek yang dituju
oleh pernyataan tersebut. Contoh : Jakarta itu
ibukota republik Indonesia
·
Teori pragrnatis
Kebenaran suatu
pemyataan diukur dengan kriteria apakah pemyataan
tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Dalam berbagai jenis kebenaran tersebut
yang selalu diusahakan dan dijaga ialah
kebenaran dalam bertindak, berbuat, berucap, berupaya, dan berpendapat, Sebab
ketidakbenaran dalam hal-hal itu akan langsung
mencemarkan atau menjatuhkan nama baiknya, sehingga
orang tidak mempercayainya lagi.
2.5.
Kepercayaan
dan usaha untuk meningkatkannya
·
Membedakan 4 kepercayaan
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber
kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan
atas :
·
Kepercayaan pada diri
sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanarnkan setiap
pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada
Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak
salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau
dipercayakan kepadanya.
·
Kepercayaan
kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada
saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu
sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata
hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena
ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji
itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
·
Kepercayaan kepada
pemerintah
Berdasarkan pandanganteokratis menurut etika, filsafat tingkah
laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan
langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah
pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban
kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai
kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan).
Pandangan demokratis mengatakanbahwa kedaulatan adalah dari
rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma
pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang
(individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat,
negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak
pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang
mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya
mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun
demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber
kebenaran. Karcna itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya
kepada negara/pemerintah.
·
Kepercayaan kepada
Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting,
karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tctapi diciptakan oleh
Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran.
Kepercayaanitu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan
rasa manusia dcngan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila
umat itu tidak mcmpunyai kepercayaan kcpada Tuhannya, sebab tidak ada tali
penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika
manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus
percaya kcpada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan
atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta
seisinya merupakan konsekoensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan
pemujaan kcpada zat tersebut.
·
Menyebutkan usaha
manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.
Berbagai usaha
dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.
Usaha itu bergantung kepada pribadi
kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
·
Meningkatkan
ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
·
Meningkatkan
pengabdian kita kepada masyarakat
·
Meningkatkan
kecintaan kita kepada sesama manusia
dengan jalan suka menolong, dermawan, dan
sebagainya
·
Mengurangi
nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
·
Menekan
perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya
BAB III PENUTUP
Kesimpulan dan saran
Harapan atau asa adalah
bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau
suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada
umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan
terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.
Namun adakalanya harapan tertumpu pada seseorang atau
sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya
menjadi nyata dengan cara berdoa atau
berusaha. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti
manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai
harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.Harapan tersebut
tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan
masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar.
Jakarta : Universitas Gunadarma
Suyadi M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar,
Depdikbud U.T. 1984-1985.
0 comments:
Post a Comment