Solusi
dan Pencegahan Cybercmie
Kemampuan internet untuk menghilangkan
batas wilayah negara menyebabkan tindakan penanggulangan cybercrime harus
ditanggulangangi oleh masing-masing pribadi, pemerintahan dan dunia global.
1.
Personal
Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mengatasi cybercrime secara personal, antara lain :
1)
Internet
Firewall
Jaringan komputer yang terhubung ke internet perlu
dilengkapi dengan internet firewall. Firewall merupakan alat untuk
mengimplementasikan kebijakan security.
Informasi yang keluar atau masuk harus melalui firewall ini. Tujuan utama dari firewall
adalah untuk menjaga agar akses (ke dalam maupun ke luar) dari orang yang tidak
berwenang (unauthorized access) tidak
dapat dilakukan. Kebijakan security,
dibuat berdasarkan pertimbangan antara fasilitas yang disediakan dengan implikasi
security-nya. Semakin ketat kebijakan
security, semakin kompleks
konfigurasi layanan informasi atau semakin sedikit fasilitas yang tersedia di
jaringan. Sebaliknya, dengan semakin banyak fasilitas yang tersedia atau
sedemikian sederhananya konfigurasi yang diterapkan, maka semakin mudah
orang-orang ‘usil‘ dari luar masuk kedalam sistem (akibat langsung dari
lemahnya kebijakan security). Firewall pada dasarnya dapat
dikategorikan menjadi dua berdasarkan fungsi kerjanya. Namun, keduanya dapat
dilakukan secara bersama-sama pada sebuah perangkat komputer (device) atau dapat pula dilakukan secara
terpisah, yaitu :
a.
Fungsi filtering Firewall bekerja pada level jaringan (network-level firewall) yang biasa disebut packet filter. Firewall
tipe ini biasanya berupa router yang
melakukan fungsi packet filtering
berdasarkan parameter-parameter tertentu antara lain: alamat sumber, protokol,
nomor port dan isi. Dari membandingkan informasi yang diperoleh pada
paket-paket trafik dengan kebijaksanaan yang ada pada tabel akses, maka tindakan
yang diberlakukan adalah :
· Melewatkan paket data ke tujuannya (client atau server)
· Memblok paket data
b.
Fungsi proxy Firewall pada level aplikasi (application level gateway) ini berfungsi sebagai penghubung antara
komputer client dengan jaringan luar.
Pada koneksinya, paket-paket IP tidak pernah diteruskan secara langsung, namun
ditranslasi dan diwakilkan oleh gateway
aplikasi tersebut yang berfungsi sebagai saluran dan penterjemah dan
menggantikan fungsi client. Proxy akan merelai semua request dari client kepada server yang sesungguhnya, kemudian merelai balik
semua hasil response real server kepada client kembali. Ditengah proses di atas, maka proxy server berkesempatan untuk melakukan pembatasan “relai”
berdasarkan tabel akses yang sudah dibuat.
2)
Kriptografi
Kriptografi adalah seni menyandikan data. Data yang akan
dikirim disandikan terlebih dahulu sebelum dikirim melalui internet. Di
komputer tujuan, data tersebut dikembalikan ke bentuk aslinya sehingga dapat
dibaca dan dimengerti oleh penerima. Data yang disandikan dimaksudkan agar
apabila ada pihak-pihak yang menyadap pengiriman data, pihak tersebut tidak
dapat mengerti isi data yang dikirim karena masih berupa kata sandi. Dengan
demikian keamanan data dapat dijaga. Ada dua proses yang terjadi dalam
kriptografi, yaitu proses enkripsi dan dekripsi. Proses enkripsi adalah proses
mengubah data asli menjadi data sandi, sedangkan proses dekripsi adalah proses
megembalikan data sandi menjadi data aslinya.
Proses enkripsi terjadi di komputer pengirim sebelum data tersebut dikirimkan, sedangkan proses dekripsi terjadi di komputer penerima sesaat setelah data diterima sehingga si penerima dapat mengerti data yang dikirim.
Proses enkripsi terjadi di komputer pengirim sebelum data tersebut dikirimkan, sedangkan proses dekripsi terjadi di komputer penerima sesaat setelah data diterima sehingga si penerima dapat mengerti data yang dikirim.
3)
Secure
Socket Layer
Jalur pengiriman data melalui internet melalui banyak
transisi dan dikuasai oleh banyak orang. Hal ini menyebabkan pengiriman data
melalui Internet rawan oleh penyadapan. Maka dari itu, browser di lengkapi dengan Secure
Socket Layer yang berfungsi untuk menyandikan data. Dengan cara ini,
komputer-komputer yang berada di antara komputer pengirim dan penerima tidak
dapat lagi membaca isi data.
2.
Pemerintahan
1)
Meningkatkan modernisasi hukum
pidana nasional beserta hukum acaranya. Karena diperlukan hukum acara yang
tepat untuk melakukan penyidikan dan penuntutan terhadap penjahat cyber (Cyber-crimes).
2)
Meningkatkan sistem pengamanan
jaringan komputer nasional sesuai standar international.
3)
Meningkatkan pemahaman serta
keahlian aparatur penegak hukum mengenai upaya pencegahan, investigasi dan
penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan cybercrime.
4)
Meningkatkan kesadaran masyarakat
mengenai masalah cybercrime serta
pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi.
5)
Membentuk badan penyelidik internet.
Indonesia sendiri sebenarnya telah memiliki IDCERT (Indonesia Computer Emergency Rensponse Team). Unit ini merupakan point of contact bagi orang untuk
melaporkan masalah-masalah keamanan komputer.
3.
Dunia Global
Meningkatkan kerjasama antarnegara,
baik bilateral, regional maupun multilateral, dalam upaya penanganan
cybercrime. Kejahatan dalam dunia internet termasuk kejahatan yang bersifat
lintas batas wilayah territorial suatu negara, karena jaringan ICT yang digunakan
termasuk sebagai jaringan yang tanpa batas (borderless). Untuk hal ini
diperlukan cyberlaw, jika tidak keadaan demikian akan menjadi kejahatan
tersembunyi (hidden crime of cyber) pada masa depan apabila tidak ditanggulangi
secara hukum.
Contoh kejahatan dunia maya
- Contoh kejahatan dunia maya di mana komputer sebagai alat adalah spamming dan kejahatan terhadap hak cipta dan kekayaan intelektual.
- Contoh kejahatan dunia maya di mana komputer sebagai sasarannya adalah akses ilegal (mengelabui kontrol akses), malware dan serangan DoS.
- Contoh kejahatan dunia maya di mana komputer sebagai tempatnya adalah penipuan identitas. Sedangkan contoh kejahatan tradisional dengan komputer sebagai alatnya adalahpornografi anak dan judi online.
Sumber :
0 comments:
Post a Comment