Anggota : - Shella Chinta C. ( 36115530 )
- Heni Safitri ( 33115123 )
- Heni Safitri ( 33115123 )
- Wahyu Nugroho Jati ( 37115091 )
- Todo Fransiscus ( 36115921 )
- Ganis Mugipangestu ( 32115831 )
Kelas : 2DB03
Pengolahan Citra Di Dibidang Militer Pada Teropong Malam Hari (Night Vision)
Pengertian
Teropong malam atau Night vision binocular / monocular adalah alat yang digunakan untuk pengintaian di malam hari tanpa ada cahaya. Biasa digunakan untuk berburu atau operasi militer di malam hari. Meskipun sering digunakan oleh organisasi militer, teropong malam yang tersedia untuk warga sipil. Alasan mengapa teropong malam di militer kini telah menjadi bagian yang diharapkan dari peperangan modern karena dapat memungkinkan pemakainya untuk melihat gambar dalam gelap yang tidak dapat dilihat hanya dengan mata telanjang. Gambar-gambar yang terus bergerak.
Sejarah teropong malam dalam militer
Teropong memiliki sejarah panjang digunakan militer. Di desain oleh Galileo sehingga terkenal s secara luas digunakan sampai akhir abad ke-19 .. Teropong dibangun untuk penggunaan militer umum cenderung lebih berat dari pada rekan-rekan sipil mereka Mereka umumnya menghindari pengaturan fokus pusat lebih rapuh mendukung fokus independen, yang juga membuat untuk lebih mudah, atap yang bocor lebih efektif. dalam teropong militer mungkin memiliki lapisan aluminiun berlebihan pada prisma mereka set untuk menjamin mereka tidak kehilangan kualitas reflektif mereka jika mereka basah. Salah satu bentuk varian disebut "teropong parit", kombinasi teropong dan periskop artileri sering digunakan untuk tujuan yang terkena bercak tujuan hanya beberapa inci di atas tembok pembatas, menjaga kepala agar aman dalam parit itu. teropong Militer era Perang Dingin kadang-kadang dilengkapi dengan sensor pasif yang terdeteksi aktif , sementara yang modern biasanya dilengkapi dengan filter memblokir sinar laser digunakan untuk sebagai senjata. Selanjutnya, teropong dirancang untuk penggunaan militer mungkin termasuk dalam satu mata untuk memfasilitasi jangkauan dalam penglihatannya.
Tujuan teropong malam
teropong malam terutama digunakan untuk tujuan militer, dan membantu melindungi dan menjaga personil bersenjata dari kemungkinan bahaya di medan pertempuran. teropong Malam adalah salah satu penemuan panas perangkat pada abad terakhir, memungkinkan orang untuk melihat benda-benda di sekitarnya di malam hari. Generasi yang lebih tua dari kacamata night vision menggunakan cahaya inframerah untuk melemparkan lebih dari suatu daerah, sehingga orang dapat melihat melalui penglihatan kacamata untuk mendapatkan gambar dari target.
Cara penggunaan teropong
1.
1. Menggunakan kedua mata ketika melihat
obyek yang juga ke titik akurat ke arah yang sama.
2.
2. Menggunakan kedua tangan, walaupun ukuran
teropong bervariasi
3.
3. Fokus dan penyesuaian
Central fokus teropong dengan jarak interpupillary disesuaikan. Teropong yang akan digunakan untuk melihat benda-benda yang tidak pada jarak yang tetap harus memiliki fokus pengaturan yang mengubah jarak antara lensa mata dan objektif. Secara tradisional, dua pengaturan yang berbeda telah digunakan untuk memberikan fokus.
Teropong dengan "fokus yang berbeda" memerlukan dua teleskop menjadi fokus yang berbeda dengan menyesuaikan setiap lensa mata. Teropong dirancang untuk penggunaan medan berat, seperti aplikasi militer, secara tradisional telah menggunakan fokus yang berbeda Karena pengguna umum merasa lebih nyaman untuk fokus kedua tabung dengan satu tindakan penyesuaian, jenis kedua dari teropong memasukkan "berfokus pusat", yang melibatkan perputaran roda fokus pusat untuk menyesuaikan kedua tabung bersama. Selain itu, salah satu dari dua mata dapat lebih disesuaikan untuk mengkompensasi perbedaan antar mata (biasanya dengan memutar lensa mata). Karena perubahan fokus dipengaruhi oleh lensa mata yang disesuaikan dan dapat diukur dalam unit adat daya bias, lensa mata disesuaikan sendiri sering disebut "diopter". Setelah penyesuaian ini telah dibuat untuk penampilkan suatu gambar tertentu, teropong dapat memfokuskan kembali pada objek pada jarak yang berbeda dengan menggunakan roda fokus untuk memindahkan kedua tuba secara bersama tanpa penyesuaian kembali lensa mata. teropong Paling modern juga diatur melalui sebuah konstruksi yang memungkinkan jarak antara dua bagian teleskop harus disesuaikan untuk mengakomodasi pemirsa dengan pemisahan mata yang berbeda. Kebanyakan dioptimalkan untuk jarak jauh (biasanya 56mm) untuk orang dewasa.
Persyaratan yang digunakan untuk menggambarkan pelapisan, untuk semua teropong
Kehadiran setiap pelapis
biasanya dilambangkan pada teropong dengan ketentuan sebagai berikut:
·
# coated optics : satu atau lebih permukaan
adalah anti reflektif dilapisi dengan lapisan tunggal.
· # fully coated : semua kaca ke permukaan
udara adalah anti reflektif dilapisi dengan lapisan tunggal.
·
#multi-coated : satu atau lebih permukaan
memiliki anti reflektif yang dilapisi layer
· # fully multi-coated : semua kaca ke
permukaan udara adalah anti reflektif yang banyak dilapisi layer.
PENGOLAHAN CITRA DI BIDANG MILITER MENGENAI MENGENALI
SASARAN PELURU KENDALI MELELUI SENSOR VISUAL: RUDAL DENGAN KENDALI GPS
Citra (image) adalah gambar pada bidang dua dimensi yang
dihasilkan dari gambar analog dua dimensi yang kontinyu menjadi gambar diskrit
melalui proses digitasi.
Pengolahan Citra = memproses suatu citra sehingga menghasilkan citra yang sesuai dengan keinginan kita atau kualitasnya menjadi lebih baik, yaitu pemrosesan pada usaha untuk memanipulasi. Citra yang telah menjadi gambar lain menggunakan algoritma atau teknik tertentu. Pengolahan citra mempunyai tujuan yaitu:
Pengolahan Citra = memproses suatu citra sehingga menghasilkan citra yang sesuai dengan keinginan kita atau kualitasnya menjadi lebih baik, yaitu pemrosesan pada usaha untuk memanipulasi. Citra yang telah menjadi gambar lain menggunakan algoritma atau teknik tertentu. Pengolahan citra mempunyai tujuan yaitu:
1. Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasikan oleh manusia atau komputer .
2. Teknik pengolahan citra dengan mentrasformasikan citra menjadi citra lain.
3. Pengolahan citra merupakan proses awal dari komputer visi.
Pengolahan citra juga digunakan dalam bidang militer, antara lain penggunaannya untuk:
a. Mengenali sasaran peluru kendali melalui sensor visual.
b. Mengidentifikasi pesawat musuh melalui radar.
c. Teropong malam hari (night vision).
d. target locking.
Dalam hal ini yang akan dibahas ialah: Mengenali Sasaran Peluru Kendali Melalui Sensor Visual.
Dunia militer internasional saat ini sudah banyak mengalami kemajuan dalam bidang pertahanan dan keamanan. Banyak sekali diciptakan alat-alat maupun senjata untuk mengamankan negaranya dari teroris maupun invasi dari negara lain.
Senjata juga tidak perlu membidik lawan menggunakan kejelian mata. Bahkan para tentara tidak perlu langsung terjun di medan perang. Mengapa demikian? Karena dengan menggunakan sistem senjata pintar semua kegiatan perang dapat dilakukan dengan kendali jarak jauh. Peluru kendali dapat menempuh jarak yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Pesawat mampu melihat musuh diluar jarak pandangan mata. Bahkan medan perang mungkin akan diisi mesin-mesin tanpa awak yang mampu menyebabkan kemusnahan massal. Tidak hanya itu. Mesin-mesin perang pun mengalami kemajuan menjadi monster-monster cerdas. Peluru mencari sasarannya sendiri. Sistem –sistem pengintai memberitahukan letak musuh. Dan sistem pertahanan bereaksi secara otomatis terhadap serangan.
Penjelasan Rudal ber-GPS
GPS adalah suatu sistem navigasi yang memanfaatkan satelit. Penerima GPS
memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang
mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21
satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit
tertentu, maka satelit GPS bisa diterima di seluruh permukaan bumi dengan
penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi
posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi.
Dalam serangan terbaru Amerika Serikat dan Inggris ke Irak, ribuan peluru kendali pintar jenis Tomahawk ditembakkan ke Bagdad. Para jenderal aliansi mengatakan, semua peluru kendali mengenai sasaran. Rahasia senjata pintar itu terletak pada sistem pengendalinya. Serangannya dipandu menggunakan sistem satelit militer yang disebut Global Positioning Sytem-GPS. Dengan propaganda militernya, Amerika Serikat memperlihatkan citra satelit, yang menunjukan, bahwa semua sasaran yang dituju tidak pernah meleset. Juga disebutkan kerugian di kalangan penduduk sipil dapat dibatasi sampai minimal. Kunci dari keberhasilan serangan itu tentu saja pemanfaatan Global Positioning System-GPS. Sebab menurut para pakar militer, persenjataan pintar mutakhir dikembangkan tidak hanya dengan memperkuat daya jelajahnya, melainkan juga dengan memperbaiki sistem kendalinya. Dengan demikian peranan GPS amatlah besar, untuk membimbing peluru kendali agar dengan akurat sampai ke sasaran tembak.
Peluru kendali jenis terbaru AS dipasangi peralatan sensor GPS, sehingga arahnya bisa diubah di tengah jalan. Juga dengan memanfaatkan GPS, berbagai hambatan, seperti kabut, badai pasir, iklim buruk, tabir api serta faktor lain bisa diabaikan. Sebenarnya GPS adalah sistem navigasi militer Amerika Serikat yang dipandu satelit dari luar angkasa. Jaringan satelitnya mencakup seluruh permukaan Bumi. Prinsipnya adalah menentukan sebuah lokasi dengan ketepatan tinggi. Prinsip ini serupa dengan metode lama “triangulasi”, dimana posisi sebuah titik ditentukan dengan menarik tiga garis. Hanya saja kini garis itu ditarik dari luar angkasa menggunakan pencitraan satelit.
Cara rudal mampu mencapai sasaran dengan tepat ialah rudal yang sudah dilengkapi dengan dengan pemandu GPS tersebut berkerja dengan cara meneruskan sinyal dan posisi armada bergerak kepada Base Station (BS). Teknologi satelit ini akan melakukan pencitraan terhadap objek yang ada di bumi yang selanjutnya akan diinformasikan kepada BS. BS selanjutnya melakukan kalkulasi pencitraan ini, selanjutnya diteruskan terhadap rudal yang sudah dilengkapi dengan GPS. Selanjutnya tinggal menentukan titik sasaran yang akan dituju.
Beberapa contoh rudal yang sudah menggunaka alat pemandu berupa GPS:
1. AGM-137 TRI-SERVICE STANDOFF ATTACK MISSILE (TSSAM).
Dalam serangan terbaru Amerika Serikat dan Inggris ke Irak, ribuan peluru kendali pintar jenis Tomahawk ditembakkan ke Bagdad. Para jenderal aliansi mengatakan, semua peluru kendali mengenai sasaran. Rahasia senjata pintar itu terletak pada sistem pengendalinya. Serangannya dipandu menggunakan sistem satelit militer yang disebut Global Positioning Sytem-GPS. Dengan propaganda militernya, Amerika Serikat memperlihatkan citra satelit, yang menunjukan, bahwa semua sasaran yang dituju tidak pernah meleset. Juga disebutkan kerugian di kalangan penduduk sipil dapat dibatasi sampai minimal. Kunci dari keberhasilan serangan itu tentu saja pemanfaatan Global Positioning System-GPS. Sebab menurut para pakar militer, persenjataan pintar mutakhir dikembangkan tidak hanya dengan memperkuat daya jelajahnya, melainkan juga dengan memperbaiki sistem kendalinya. Dengan demikian peranan GPS amatlah besar, untuk membimbing peluru kendali agar dengan akurat sampai ke sasaran tembak.
Peluru kendali jenis terbaru AS dipasangi peralatan sensor GPS, sehingga arahnya bisa diubah di tengah jalan. Juga dengan memanfaatkan GPS, berbagai hambatan, seperti kabut, badai pasir, iklim buruk, tabir api serta faktor lain bisa diabaikan. Sebenarnya GPS adalah sistem navigasi militer Amerika Serikat yang dipandu satelit dari luar angkasa. Jaringan satelitnya mencakup seluruh permukaan Bumi. Prinsipnya adalah menentukan sebuah lokasi dengan ketepatan tinggi. Prinsip ini serupa dengan metode lama “triangulasi”, dimana posisi sebuah titik ditentukan dengan menarik tiga garis. Hanya saja kini garis itu ditarik dari luar angkasa menggunakan pencitraan satelit.
Cara rudal mampu mencapai sasaran dengan tepat ialah rudal yang sudah dilengkapi dengan dengan pemandu GPS tersebut berkerja dengan cara meneruskan sinyal dan posisi armada bergerak kepada Base Station (BS). Teknologi satelit ini akan melakukan pencitraan terhadap objek yang ada di bumi yang selanjutnya akan diinformasikan kepada BS. BS selanjutnya melakukan kalkulasi pencitraan ini, selanjutnya diteruskan terhadap rudal yang sudah dilengkapi dengan GPS. Selanjutnya tinggal menentukan titik sasaran yang akan dituju.
Beberapa contoh rudal yang sudah menggunaka alat pemandu berupa GPS:
1. AGM-137 TRI-SERVICE STANDOFF ATTACK MISSILE (TSSAM).
Angkatan Udara Amerika (USAF) mulai mengembangkan Tri-Service Standoff Attack
Missile (TSSAM) pada tahun 1986; untuk menghasilkan rudal dengan teknologi
stealth untuk USAF, USN dan USMC dengan kemampuan jarak jauh, pemandu berdiri
sendiri, pengenalan target otomatis, dan keakuratan tinggi serta hulu ledak
yang mampu menghancurkan sasaran berupa struktur berpelindung tinggi baik
didarat maupun diatas permukaan laut. Rudal akan dilengkapi dengan inertial
navigation yang dibantu dengan GPS
2. AGM-154A JOINT STANDOFF WEAPON (JSOW).
Merupakan program bersama USN dan USAF untuk standarisasi senjata kendali jarak
menengah, terutama untuk menghancurkan target terlindung pada jarak diluar
jangkauan senjata anti-serangan udara, untuk mempertinggi tingkat keselamatan
pesawat tempur.
3. AGM-158 JOINT AIR TO SURFACE STANDOFF MISSILE (JASSM).
Hasil rancang bangun Lockheed Martin. AGM-158A menggunakan pendorong turbojet
CAE J402 dari Teledyne. Pemanduan melalui inertial navigation yang selalu
diperbaharui dengan GPS. Pengenalan target dan terminal homing melalui imaging
infrared seeker. Kelengkapan data link menjadikan rudal mengirimkan sinyal
lokasi dan statusnya saat melesat menuju sasaran. Hulu ledak berupa WDU-42/B
penetrator dengan bobot 450 kg.
4. STORM SHADOW
Hasil rancang bangun Lockheed Martin. AGM-158A menggunakan pendorong turbojet CAE J402 dari Teledyne. Pemanduan melalui inertial navigation yang selalu diperbaharui dengan GPS. Pengenalan target dan terminal homing melalui imaging infrared seeker. Kelengkapan data link menjadikan rudal mengirimkan sinyal lokasi dan statusnya saat melesat menuju sasaran. Hulu ledak berupa WDU-42/B penetrator dengan bobot 450 kg.
Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan dari rudal yang menggunakan sistem pemandu GPS ini adalah memungkinkan ketepatan rudal dalam mencapai sasaran meskipun dengan jarak yang jauh. Dan bila dipergunakan dalam perang, memungkinkan meminimlkan jatuhnya korban dari warga sipil.
Kelemahan, sistem navigasi menggunakan GPS ini memerlukan data yang akurat. Disinilah tugas mata-mata di darat, menentukan dan menandai sasaran yang akan ditembak. Jadi sistem canggih itupun bisa salah sasaran, kalau ternyata masukan dari darat tidak akurat.
Rudal tersebut juga tidak akan mampu mencapai sasaran, bila sasaranya memasuki area blank spot, area tersebut biasanya bawah tanah. Sistem navigasi rudal juga bisa dikacaukan dengan alat yang dinamakan GPS Jammer. Alat ini berfungsi untuk merusak penyampaian data ke GPS receiver yang ada pada rudal bahkan dapat memberikan informasi palsu. Sehingga rudal tersebut dapat jauh melenceng dari target sasaran.
Contoh Pengolahan Citra Bidang
MIliter (RADAR)
RADAR
1. Latar belakang
Radar adalah singkatan
dari Radio detection and Ranging yang merupakan salah satu fasilitas navigasi.
Radar berfungsi sangat penting untuk membantu pengaturan lalu lintas laut dan
udara. Termasuk juga untuk pengamatan cuaca dan aplikasi untuk keamanan dan
pertahanan. Radar bekerja dengan cara memancarkan gelombang radio ke angkasa
dan kemudian diterima kembali setelah ada benda yang dapat
memaantulan/refleksi ketika gelombang radio tersebut mengenainya. Jarak dari
obyek tersebut ditentukan dengan mengukur waktu ketika gelombang radio
dipancarkan dan kemudian diterima kembali oleh antena receiver. Arah dari suatu
obyek yang dideteksikan dari radar ditentukan oleh posisi antena yang berputar
ketika bagian yang direfleksikan oleh gelombang radio diterima. Jadi radar
dapat melihat benda yang bergerak di angkasa dalam daerah jangkauan radar dan
sekaligus menentuka arah dan jarak dari benda tersebut.
2. Siapa yang menggunakan
radar
Dalam bidang
pertahanan(militer), radar sangat berguna untuk mendeteksi keberadaan pesawat
asing atau sebagainya. Dalam peperangan juga radar bisa digunakan untuk
mengetahui keberadaan lawan maupun kawan di medan perang.
Selain dalam bidang militer, radar juga banyak digunakan dalam bidang lainnya. Misal dalam cuaca, kepolisian, pelayaran, penerbangan.
Selain dalam bidang militer, radar juga banyak digunakan dalam bidang lainnya. Misal dalam cuaca, kepolisian, pelayaran, penerbangan.
Pemantauan cuaca
menggunakan Radar
3. Produk radar yang
digunakan dalam militer
Airborne Early Warning
disingkat AEW adalah salah satu sistem radar yang dibawa oleh pesawat terbang
yang dirancang untuk mendeteksi pesawat terbang lain. Fungsi dari radar ini
yaitu dapat membedakan antara pesawat terbang kawan dan lawan dari jarak jauh.
Pesawat jenis ini termasuk kedalam pesawat peringatan dini. Pesawat peringatan
dini biasa digunakan dalam operasi penerbangan defensif maupun ofensif. Bila
secara ofensif, sistem ini akan mengarahkan pesawat tempur ke targetnya. Dan
bila secara defensif, sistem bertugas untuk mengawasi area pertahanan dari
serangan musuh.
Beberapa negara telah
mempunyai sistem pesawat peringatan dininya. Misalnya E-3 Sentry dan Grumman
E-2C Hawkeye adalah pesawat terbang peringatan dini yang sudah banyak dikenal.
Sentry dibuat oleh Boeing Defense and Space Group dan secara internasional
diakui sebagai standar pesawat peringatan dini. E-3 Sentry dibuat berbasiskan Boeing
707. Sementara E-2 Hawkeye yang memasuki dinas pada 1965 merupakan pesawat
peringatan dini yang paling banyak digunakan. Pertahanan Udara Jepang
menggunakan teknologi E-3 yang diimplementasikan ke Boeing 767.
E-3 AWACS
Selain pesawat boeing,
ada tiga pesawat peringatan dini berbasis helikopter. Yang pertama adalah
helikopter Angkatan Laut Britania Raya yang dipanggil Westland Sea King ASaC7.
Satuan helikopter ini tergabung dalam Kapal induk kelas Invincible. Pembuatan
Sea King ASaC7, dan sistem sebelumnya yaitu AEW.2 dan AEW.5 adalah konsekuensi
dari pelajaran yang didapat oleh Royal Navy yang dikirim ke Samudera Atlantik
tahun 1982 dalam Perang Falklands. Kendala utama saat itu adalah kurangnya
sistem cakupan untuk peringatan dini.
Jenis helikopter lainnya
adalah Ka-31 Helix-B buatan Rusia yang digunakan oleh Angkatan Laut India pada
Frigat Krivak-III. Helikopter ini menggunakan peralatan radar E-801M Oko (Eye)
yang dapat melacak sampai dengan 20 target di udara dalam waktu bersamaan dari
jarak 150 km serta kapal permukaan dari jarak 250 km. India juga mengembangkan
sistem pesawat peringatan dininya sendiri yang akan digunakan pada 2010.
Pesawat peringatan dini
berbasis helikopter yang paling modern adalah AgustaWestland EH101 dari
Angkatan Laut Italia.
Beberapa sistem pesawat
peringatan dini memiliki fitur tambahan sebagai fungsi komando dan pengendali.
Salah satunya yaitu AWACS AS.
4. Produk radar yang akan
dikembangkan
A160 Hummingbird Warrior
Teknologi radar terus
dikembangkan oleh peneliti dan militer Amerika, salah satunya DARPA's. DARPA
melakukan uji coba teknologi radar terbarunya yang diberi nama Forester
(Foliage Penetration Reconnaissance, Surveillance, Tracking and Engagement
Radar) yang memiliki kelebihan dapat mendeteksi kendaraan dan prajurit yang
berjalan di bawah area pepohonan dari jarak 30 mil. Bahkan dengan sistem ini
mereka mengklaim dapat mendeteksi objek yang dicari dapat terlihat dengan jelas
keberadaanya.
DARPA mengintegrasikan
Forester pada sebuah helikopter Boeing A160 Hummingbird. A160 merupakan pesawat
khusus yang dirancang sedemikian rupa bahkan pesawat berjenis helikopter ini
tidak memiliki awak pesawat. Desain ini menggabungkan banyak teknologi baru
yang belum pernah digunakan dalam helikopter, desain ini memungkinkan untuk
ketahanan lebih besar dan ketinggian terbang saat beroperasi. Militer Amerika
Serikat sebernarnya sudah memulai mengembangkan teknologi radar ini sejak bulan
November tahun 2008. A160 berlanjut dengan tes penerbangan pada tahun 2010,
pada uji kali ini terdapat peningkatan pada perbaikan desain sehingga kecepatan
maksimum dapat ditembus hingga 140 knot.
Terakhir bahwa radar ini
dapat menampilkan sistem pencitraan dengan resolusi yang sangat tinggi dengan
mengandalkan gerakan helikopter untuk membuat lubang artifisial berukuran
besar.
Sumber :
wikipedia.org/wiki/radarwikipedia.org/wiki/Pesawat_peringatan_dini
wikipedia.org/wiki/DARPA_FORESTERwww.google.com
www.google.com
www.militerium.com
www.tni-au.mil.id
www.usnews.com
www.beritanet.com
http://subaridargombez.wordpress.com
http://novikarlina10.blogspot.co.id/2010/10/pengolahan-citra-di-dibidang-militer.html
0 comments:
Post a Comment