Wednesday, September 28, 2016

ARTIKEL PENGOLAH CITRA DI BIDANG MILITER



Anggota :        - Shella Chinta C. ( 36115530 )
                        - Heni Safitri   ( 33115123 )
                        - Wahyu Nugroho Jati ( 37115091 )
                        - Todo Fransiscus ( 36115921 )
                        - Ganis Mugipangestu ( 32115831 )
Kelas :             2DB03

Contoh Pengolahan Citra Bidang MIliter Yaitu RADAR
RADAR

1. Latar belakang
Radar adalah singkatan dari Radio detection and Ranging yang merupakan salah satu fasilitas navigasi. Radar berfungsi sangat penting untuk membantu pengaturan lalu lintas laut dan udara. Termasuk juga untuk pengamatan cuaca dan aplikasi untuk keamanan dan pertahanan. Radar bekerja dengan cara memancarkan gelombang radio ke angkasa dan kemudian diterima kembali setelah ada benda yang  dapat memaantulan/refleksi ketika gelombang radio tersebut mengenainya. Jarak dari obyek tersebut ditentukan dengan mengukur waktu ketika gelombang radio dipancarkan dan kemudian diterima kembali oleh antena receiver. Arah dari suatu obyek yang dideteksikan dari radar ditentukan oleh posisi antena yang berputar ketika bagian yang direfleksikan oleh gelombang radio diterima. Jadi radar dapat melihat benda yang bergerak di angkasa dalam daerah jangkauan radar dan sekaligus menentuka arah dan jarak dari benda tersebut.

2. Siapa yang menggunakan radar
Dalam bidang pertahanan(militer), radar sangat berguna untuk mendeteksi keberadaan pesawat asing atau sebagainya. Dalam peperangan juga radar bisa digunakan untuk mengetahui keberadaan lawan maupun kawan di medan perang.
Selain dalam bidang militer, radar juga banyak digunakan dalam bidang lainnya. Misal dalam cuaca, kepolisian, pelayaran, penerbangan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtHqxrDSJkOd3as_pKAYUHZWhPkucqjvJaf5usZgwyT1hVASeBqrYZZJxjFYpuSduvPnSlHXaHEVGavyxhMOT8H4CN-pxjsJIrKNaa1UKL_Yfc9ZKo9PLwcY5wEvc4tGgE1pSAt3OBi0v5/s320/cuaca.jpg
Pemantauan cuaca menggunakan Radar

3. Produk radar yang digunakan dalam militer
Airborne Early Warning disingkat AEW adalah salah satu sistem radar yang dibawa oleh pesawat terbang yang dirancang untuk mendeteksi pesawat terbang lain. Fungsi dari radar ini yaitu dapat membedakan antara pesawat terbang kawan dan lawan dari jarak jauh. Pesawat jenis ini termasuk kedalam pesawat peringatan dini. Pesawat peringatan dini biasa digunakan dalam operasi penerbangan defensif maupun ofensif. Bila secara ofensif, sistem ini akan mengarahkan pesawat tempur ke targetnya. Dan bila secara defensif, sistem bertugas untuk mengawasi area pertahanan dari serangan musuh.
Beberapa negara telah mempunyai sistem pesawat peringatan dininya. Misalnya E-3 Sentry dan Grumman E-2C Hawkeye adalah pesawat terbang peringatan dini yang sudah banyak dikenal. Sentry dibuat oleh Boeing Defense and Space Group dan secara internasional diakui sebagai standar pesawat peringatan dini. E-3 Sentry dibuat berbasiskan Boeing 707. Sementara E-2 Hawkeye yang memasuki dinas pada 1965 merupakan pesawat peringatan dini yang paling banyak digunakan. Pertahanan Udara Jepang menggunakan teknologi E-3 yang diimplementasikan ke Boeing 767.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfzHF_I_29vj2gCd1JZ6_7DAwZXuD8Q25wVgSRBO721cbijZ-nmWbNfat_DyVfebZ05sRpWD3sqvmnMzSQS5jpbyMkY2bvyIL7CNEYNrygok2FxDtYQuers6U2bezSWndWWqWm5Z3sodDK/s320/radar.jpg
E-3 AWACS

Selain pesawat boeing, ada tiga pesawat peringatan dini berbasis helikopter. Yang pertama adalah helikopter Angkatan Laut Britania Raya yang dipanggil Westland Sea King ASaC7. Satuan helikopter ini tergabung dalam Kapal induk kelas Invincible. Pembuatan Sea King ASaC7, dan sistem sebelumnya yaitu AEW.2 dan AEW.5 adalah konsekuensi dari pelajaran yang didapat oleh Royal Navy yang dikirim ke Samudera Atlantik tahun 1982 dalam Perang Falklands. Kendala utama saat itu adalah kurangnya sistem cakupan untuk peringatan dini.
Jenis helikopter lainnya adalah Ka-31 Helix-B buatan Rusia yang digunakan oleh Angkatan Laut India pada Frigat Krivak-III. Helikopter ini menggunakan peralatan radar E-801M Oko (Eye) yang dapat melacak sampai dengan 20 target di udara dalam waktu bersamaan dari jarak 150 km serta kapal permukaan dari jarak 250 km. India juga mengembangkan sistem pesawat peringatan dininya sendiri yang akan digunakan pada 2010.
Pesawat peringatan dini berbasis helikopter yang paling modern adalah AgustaWestland EH101 dari Angkatan Laut Italia.
Beberapa sistem pesawat peringatan dini memiliki fitur tambahan sebagai fungsi komando dan pengendali. Salah satunya yaitu AWACS AS.

4. Produk radar yang akan dikembangkan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFfc6ljpCV3NvKCYaykUSJW_RogUTzJZLNttXjHpu5w2kc9iG7IPFDDnnZ45eccAdhT5G2wrSDjJ3wL0clUIoZwCiaaUvGyYzdxWU3XofR0sFrDN2b03bnKqCwS70AqzvLeo8ITFxP0dFf/s320/hell.jpg
A160 Hummingbird Warrior

Teknologi radar terus dikembangkan oleh peneliti dan militer Amerika, salah satunya DARPA's. DARPA melakukan uji coba teknologi radar terbarunya yang diberi nama Forester (Foliage Penetration Reconnaissance, Surveillance, Tracking and Engagement Radar) yang memiliki kelebihan dapat mendeteksi kendaraan dan prajurit yang berjalan di bawah area pepohonan dari jarak 30 mil. Bahkan dengan sistem ini mereka mengklaim dapat mendeteksi objek yang dicari dapat terlihat dengan jelas keberadaanya.
DARPA mengintegrasikan Forester pada sebuah helikopter Boeing A160 Hummingbird. A160 merupakan pesawat khusus yang dirancang sedemikian rupa bahkan pesawat berjenis helikopter ini tidak memiliki awak pesawat. Desain ini menggabungkan banyak teknologi baru yang belum pernah digunakan dalam helikopter, desain ini memungkinkan untuk ketahanan lebih besar dan ketinggian terbang saat beroperasi. Militer Amerika Serikat sebernarnya sudah memulai mengembangkan teknologi radar ini sejak bulan November tahun 2008. A160 berlanjut dengan tes penerbangan pada tahun 2010, pada uji kali ini terdapat peningkatan pada perbaikan desain sehingga kecepatan maksimum dapat ditembus hingga 140 knot.
Terakhir bahwa radar ini dapat menampilkan sistem pencitraan dengan resolusi yang sangat tinggi dengan mengandalkan gerakan helikopter untuk membuat lubang artifisial berukuran besar.



sumber :
wikipedia.org/wiki/radar
wikipedia.org/wiki/Pesawat_peringatan_dini
wikipedia.org/wiki/DARPA_FORESTER

0 comments:

Post a Comment