Anggota : - Shella Chinta C. ( 36115530 )
- Heni
Safitri ( 33115123 )
- Wahyu Nugroho Jati ( 37115091 )
- Todo Fransiscus ( 36115921 )
- Ganis Mugipangestu ( 32115831 )
Kelas : 2DB03
Contoh Pengolahan Citra Bidang
MIliter Yaitu RADAR
RADAR
1. Latar belakang
Radar adalah singkatan
dari Radio detection and Ranging yang merupakan salah satu fasilitas navigasi.
Radar berfungsi sangat penting untuk membantu pengaturan lalu lintas laut dan
udara. Termasuk juga untuk pengamatan cuaca dan aplikasi untuk keamanan dan
pertahanan. Radar bekerja dengan cara memancarkan gelombang radio ke angkasa
dan kemudian diterima kembali setelah ada benda yang dapat
memaantulan/refleksi ketika gelombang radio tersebut mengenainya. Jarak dari
obyek tersebut ditentukan dengan mengukur waktu ketika gelombang radio
dipancarkan dan kemudian diterima kembali oleh antena receiver. Arah dari suatu
obyek yang dideteksikan dari radar ditentukan oleh posisi antena yang berputar
ketika bagian yang direfleksikan oleh gelombang radio diterima. Jadi radar
dapat melihat benda yang bergerak di angkasa dalam daerah jangkauan radar dan sekaligus
menentuka arah dan jarak dari benda tersebut.
2. Siapa yang menggunakan
radar
Dalam bidang
pertahanan(militer), radar sangat berguna untuk mendeteksi keberadaan pesawat
asing atau sebagainya. Dalam peperangan juga radar bisa digunakan untuk mengetahui
keberadaan lawan maupun kawan di medan perang.
Selain dalam bidang militer, radar juga banyak digunakan dalam bidang lainnya. Misal dalam cuaca, kepolisian, pelayaran, penerbangan.
Selain dalam bidang militer, radar juga banyak digunakan dalam bidang lainnya. Misal dalam cuaca, kepolisian, pelayaran, penerbangan.
Pemantauan cuaca
menggunakan Radar
3. Produk radar yang
digunakan dalam militer
Airborne Early Warning
disingkat AEW adalah salah satu sistem radar yang dibawa oleh pesawat terbang
yang dirancang untuk mendeteksi pesawat terbang lain. Fungsi dari radar ini
yaitu dapat membedakan antara pesawat terbang kawan dan lawan dari jarak jauh.
Pesawat jenis ini termasuk kedalam pesawat peringatan dini. Pesawat peringatan
dini biasa digunakan dalam operasi penerbangan defensif maupun ofensif. Bila
secara ofensif, sistem ini akan mengarahkan pesawat tempur ke targetnya. Dan
bila secara defensif, sistem bertugas untuk mengawasi area pertahanan dari
serangan musuh.
Beberapa negara telah
mempunyai sistem pesawat peringatan dininya. Misalnya E-3 Sentry dan Grumman
E-2C Hawkeye adalah pesawat terbang peringatan dini yang sudah banyak dikenal.
Sentry dibuat oleh Boeing Defense and Space Group dan secara internasional
diakui sebagai standar pesawat peringatan dini. E-3 Sentry dibuat berbasiskan
Boeing 707. Sementara E-2 Hawkeye yang memasuki dinas pada 1965 merupakan
pesawat peringatan dini yang paling banyak digunakan. Pertahanan Udara Jepang
menggunakan teknologi E-3 yang diimplementasikan ke Boeing 767.
E-3 AWACS
Selain pesawat boeing,
ada tiga pesawat peringatan dini berbasis helikopter. Yang pertama adalah
helikopter Angkatan Laut Britania Raya yang dipanggil Westland Sea King ASaC7.
Satuan helikopter ini tergabung dalam Kapal induk kelas Invincible. Pembuatan
Sea King ASaC7, dan sistem sebelumnya yaitu AEW.2 dan AEW.5 adalah konsekuensi
dari pelajaran yang didapat oleh Royal Navy yang dikirim ke Samudera Atlantik
tahun 1982 dalam Perang Falklands. Kendala utama saat itu adalah kurangnya
sistem cakupan untuk peringatan dini.
Jenis helikopter lainnya
adalah Ka-31 Helix-B buatan Rusia yang digunakan oleh Angkatan Laut India pada
Frigat Krivak-III. Helikopter ini menggunakan peralatan radar E-801M Oko (Eye)
yang dapat melacak sampai dengan 20 target di udara dalam waktu bersamaan dari
jarak 150 km serta kapal permukaan dari jarak 250 km. India juga mengembangkan
sistem pesawat peringatan dininya sendiri yang akan digunakan pada 2010.
Pesawat peringatan dini
berbasis helikopter yang paling modern adalah AgustaWestland EH101 dari
Angkatan Laut Italia.
Beberapa sistem pesawat
peringatan dini memiliki fitur tambahan sebagai fungsi komando dan pengendali.
Salah satunya yaitu AWACS AS.
4. Produk radar yang akan
dikembangkan
A160 Hummingbird Warrior
Teknologi radar terus
dikembangkan oleh peneliti dan militer Amerika, salah satunya DARPA's. DARPA
melakukan uji coba teknologi radar terbarunya yang diberi nama Forester
(Foliage Penetration Reconnaissance, Surveillance, Tracking and Engagement
Radar) yang memiliki kelebihan dapat mendeteksi kendaraan dan prajurit yang
berjalan di bawah area pepohonan dari jarak 30 mil. Bahkan dengan sistem ini
mereka mengklaim dapat mendeteksi objek yang dicari dapat terlihat dengan jelas
keberadaanya.
DARPA mengintegrasikan
Forester pada sebuah helikopter Boeing A160 Hummingbird. A160 merupakan pesawat
khusus yang dirancang sedemikian rupa bahkan pesawat berjenis helikopter ini
tidak memiliki awak pesawat. Desain ini menggabungkan banyak teknologi baru
yang belum pernah digunakan dalam helikopter, desain ini memungkinkan untuk
ketahanan lebih besar dan ketinggian terbang saat beroperasi. Militer Amerika
Serikat sebernarnya sudah memulai mengembangkan teknologi radar ini sejak bulan
November tahun 2008. A160 berlanjut dengan tes penerbangan pada tahun 2010,
pada uji kali ini terdapat peningkatan pada perbaikan desain sehingga kecepatan
maksimum dapat ditembus hingga 140 knot.
Terakhir bahwa radar ini
dapat menampilkan sistem pencitraan dengan resolusi yang sangat tinggi dengan
mengandalkan gerakan helikopter untuk membuat lubang artifisial berukuran
besar.
sumber :
wikipedia.org/wiki/radarwikipedia.org/wiki/Pesawat_peringatan_dini
wikipedia.org/wiki/DARPA_FORESTER
0 comments:
Post a Comment